Ini kataku.. kataKrisna.. semoga bisa berbagi info, ilmu, pengetahuan, dan pengalaman

Kamis, 11 Mei 2017

Rak Buku dari Kardus


Bunda kece...

Pada punya kardus yang tidak terpakai?? Jangan buru-buru dibuang ya, apalagi kardusnya masih bagus kondisinya.
Saya punya kebiasaan nyimpen kardus bekas kemasan barang yang saya beli, tak disangka kebiasaan ini  nurun ke anak saya loh, hehehe... Oke, kita bukan mau bahas tetang kebiasaan ya, kita mau coba menyulap barang yang tidak terpakai (atau bingung mau dipakai untuk apa).

Saya dan anak pertama saya, kali ini membuat rak buku susun (level tinggi-- yang depan lebih rendah dari yang belakang) dari kardus yang hanya sembunyi di belakang lemari di gudang. Dan kebetulan, si kakak belum punya rak buku.
Persiapannya mudah kok, hanya perlu menyiapkan kardus yang tidak terpakai, cutter, gunting, lem tembak,   lakban, penggaris, pensil/pulpen, cat akrilik, dan kuas.

Pertama kita harus sudah merancang bentuk yang akan kita buat, lalu ukur dengan penggaris, dan potong kardus dengan cutter. Lalu lakban dan beri lem dengan lem tembak pada bagian yang diperlukan.

Jika sudah terlihat bentuknya, waktunya kita mempercantiknya, supaya tidak terlihat lagi gambar yang ada di kardus. Bisa menghias menggunakan kertas kado, atau bisa dengan cat akrilik. Kebetulan di rumah saya masih menyimpan cukup banyak cat akrilik sisa dari usaha lukis kaos dahulu :)
Kalau sudah selesai, masukkan deh bukunya. Dan sekarang, buku-buku sudah punya "rumah" baru. Jadi lebih rapi dan cantik, dan tentu mengurangi tumpukan barang bekas di gudang.

Coba saya tulis langkah-langkahnya ya.
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Potong kardus secara vertikal. Dari sisi kanan dan kiri. Jika sudah, tumpuk 1 arah menghadap ke atas, tujuannya untuk mendapatkan sekat antara 2 kompartemennya. Posisikan bagian belakang lebih tinggi, ini untuk mendapatkan levelnya. Potong kardus yang di depan seukuran sisi belakang yang kosong (bahasa mudahnya untuk ganjel level di belakang), lalu tempel terbalik. Lalu rekatkan dengan lakban. Hasil yang didapat adalah 2 bagian kardus tertumpuk, belakang lebih tinggi, dan paling depan belum ada penutup. Potong sedikit (dikira-kira aja ya bun) bagian atas kardus yang belakang, supaya tidak terlalu kepanjangan dan untuk digunakan penutup bagian depan.. kreasikan bentuknya ya bunda. Rekatkan dengan lakban. Ini dia tampilannya:


Terlihatkan kan tumpukannya dan semoga bisa kebayang :)
Tampilan bawahnya seperti ini:


Nah, bagian bawahnya memang tidak tertutup semua ya, karena yang bagian belakang di dapat dari potongan kardus yang dibalik. Perhatikan perlekatan lakbannya, yang bawah terbalik kan.


Oke, bentuknya sudah didapat. Lalu kita ke langkah selanjutnya.

3. Siapkan cat. Pakai cat tembok bisa juga, tapi saya punyanya cat akrilik dan cat textile (sisa jualan kaos lukis... hehe)


Jangan lupa libatkan si anak untuk ikut mengecat ya bunda.



Saya hanya punya 1 kuas besar, jadi si anak saya kasih kuas yang kecil saja, yang penting dia bisa ikut merasakan sensasi serunya mengecat.
4. Gunakan imajinasi Anda dalam mewarnainya ya. Selain pakai cat, bisa juga kalau pakai kertas kado. Jika sudah dicat, diangin-anginkan supaya kering. Dan jadilah hasilnya.


Jangan lupa untuk mewarnai juga bagian belakangnya, karena kalau tidak, gambar kardusnya kelihatan. Walaupun nantinya diletakkan di bagian tembok, tapi perlu juga tampil cantik. Dan berhubung cat putih saya yang untuk membuat hiasan kotak-kotak di depan masih sisa, saya gunakan untuk tulis nama anak saya :)


Dan kalau sudah kering, buku-buku bisa diletakkan di dalamnya. Anak senang ibu bahagia.


Semoga bisa menginspirasi bunda-bunda yang lagi kebingungan mau berkreasi. Dan jangan lupa, libatkan si anak untuk ikut berkarya, karena banyak hal baru yang dia pelajari di proses pembuatan kerajinan tangan ini, dan dia akan sangat puas melihat hasilnya. Biarkan dia bantu sebisanya, finishing tetap bunda yang lakukan. Seperti anak saya, dia baru kali ini memegang lem tembak, ada rasa penasaran dan takut, tetapi saya tetap menyuruhnya untuk mencoba. Begitu pula saat dia coba ikut mengecat kardusnya. Rupanya pastilah berantakan, tapi saya biarkan, kemudian saya finishing rapikan sambil memberitahunya yang benar. Jadi, kegiatan ini bisa menjadi sarana berkarya sekaligus belajar buat si anak. Selamat berkarya ! (MK)

Sumber foto: pribadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar